Buang Mental Di Traktri

Ippho Santosa – ipphoright:

Kali ini coba Anda jawab pertanyaan saya. Anda lebih sering mana, mentraktir atau ditraktir?
Begini. Kalau kita sering minta-minta, otak bawah sadar akan merekam, “Aku tidak mampu dan pantas dikasihani.” Kemampuan kita akan melemah. Inner capacity akan mengecil. Sayangnya, betapa banyak orang di sekitar kita yang bersikap begitu. 
Jangan-jangan Anda juga termasuk 😅😅😅
Hm, ngarep-ngarep ditraktir, malu dikit napa? Ayo miliki mental kaya! Diberi, yah terima. Nggak diberi, jangan ngarep-ngarep, jangan minta-minta. Nabi Muhammad sering diberi hadiah dan itu diterima oleh Nabi. Tapi, Nabi nggak pernah minta-minta. Harga diri pun terjaga.
“Sesiapa yang meminta sesuatu kepada orang lain TANPA adanya kebutuhan, maka ia telah memakan bara api,” HR Ahmad.
Traktir dong!

Minta dong!

Gratis dong!

Oleh-oleh dong!
😁😁😁
Pernah mendengar kalimat-kalimat itu? Sering kayaknya. Awal-awalnya cuma iseng, lama-lama jadi kebiasaan. Berurat-berakar. Ketika kemudian diingatkan, sudah tidak mempan lagi.
Misal kita perlu sesuatu atau mau sesuatu, tapi nggak punya uang, terus gimana? Yah kerahkan tenaga. Umpama, Anda ingin ikut seminar, tapi nggak punya uang. Yah kerahkan tenaga. Dekati panitianya dan jadilah penjual tiketnya. Begitu terjual 5 atau 10 tiket, sepertinya Anda boleh masuk dengan cuma-cuma. 
Sekali lagi, kerahkan tenaga Anda, berikan jasa Anda. Bukan memelas apalagi memamerkan kemiskinan. Maaf, ini contoh saja. Agar Anda dan kita semua punya mental kaya. Nah, saat Anda memberikan jasa Anda, terjadilah transaksi alias muamalah yang setimpal. Setara. Harga diri pun terjaga.
Kembali soal mentraktir. Gimana dengan orang yang gemar mentraktir dan gemar melayani. Ini bagus sekali. Saya menyebutnya mental kaya. Ya, mental kaya. Betapa banyak orang di sekitar kita yang bersikap sebaliknya. Ngarep-ngarep ditraktir. Nggak heran, semakin nyungsep hidupnya. 
Saran saya, setiap kali ada kesempatan, usahakan untuk mentraktir. Walaupun dia yang jadi atasan, walaupun dia yang lebih kaya. Mentraktir, apa susahnya sih? Toh itu bagian dari berbagi dan insya Allah pasti berbalas.
Lagi-lagi, ini soal mental kaya. 😎😎😎
Percayalah, ini bukan soal uang. Zaman saya susah dulu, saya sudah terbiasa mentraktir. Apalagi sekarang, yang insya Allah nggak susah lagi. Pada akhirnya, mari biasakan diri kita untuk mentraktir.
Sepertinya ini sepele, padahal tidak. Sama sekali tidak. Terakhir pesan saya, kalaupun mau meminta, cukuplah kepada Yang Maha Kuasa, bukan kepada makhluk. Sekian dari saya, Ippho Santosa. Semoga berkah berlimpah.