PELESTARIAN AIR TANAH

Nama : Tino Deka Kastalo
NIM : 133050006

PELESTARIAN AIR TANAH SUPAYA TETAP BISA DIMANFAATKAN SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH

I. Pengertian Air Tanah
Air tanah adalah air yang tersimpan/terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami pengisian/penambahan secara terus menerus oleh alam. Dengan definisi tersebut, kondisi suatu lapisan tanah membuat suatu pembagian zona air tanah menjadi dua zona besar:
1. Zona air berudara (zone of aeration)
Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air yang masih dapat kontak dengan udara. Pada zona ini terdapat tiga lapisan tanah, yaitu lapisan air tanah permukaan, lapisan intermediate yang berisi air gravitasi dan lapisan kapiler yang berisi air kapiler
2. Zona air jenuh (zone of saturation)
Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air tanah yang relatif tak terhubung dengan udara luar dan lapisan tanahnya atau aquifer bebas.

II. Asal Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan, antara lain sebagai berikut.
1. Rongga-rongga dalam tanah akibat pencairan berbagai kristal yang membeku pada musim dingin.
2. Rongga-rongga dalam tanah yang dibuat binatang (cacing dan rayap).
3. Retakan-retakan pada lapisan tanah yang terjadi pada musim kemarau, dan pada waktu musim hujan menjadi sangat basah dan becek, seperti tanah liat dan lumpur.
4. Pori-pori tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan meresapkan air lebih banyak daripada tanah yang pejal.
5. Rongga-rongga akibat robohnya tumbuh-tumbuhan yang berakar besar.

III. Kedalaman Air Tanah
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan kedalaman air tanah adalah sebagai berikut.
1. Permeabilitas Tanah
Permeabilitas tanah adalah tingkat kemampuan lapisan batuan atau kemampuan tanah dalam menyerap air. Hal ini ditentukan oleh besar kecilnya pori-pori batuan penyusun tanah. Semakin besar pori-pori batuan, semakin banyak air yang dapat diserap oleh tanah tersebut. Lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air disebut lapisan kedap air atau impermeable dan yang dapat ditembus air disebut lapisan lolos air atau permeable.
2. Kemiringan Lereng
Kemiringan lereng atau topografi curam menyebabkan air yang lewat sangat cepat sehingga air yang meresap sangat sedikit.

IV. Macam-Macam Air Tanah
1. Air Bawah tanah
Air bawah tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah yang tidak kedap air (preatis) dan air tanah dalam yang kedap air (artesis). Contoh air preatis adalah air sumur.
2. Geiser
Geiser adalah mata air dari dalam tanah yang menyemburkan uap dan air panas ke atas pada waktu-waktu tertentu. Pemanasan air ini berasal dari dalam bumi. Air tanah yang mencapai daerah panas bumi akan berubah menjadi uap air, karena uap air mempunyai kekuatan yang berupa tekanan, maka jika tekanannya sudah cukup tinggi, akan menyembur lepas ke permukaan bumi, jika persediaan air tanah dan panas buminya sudah habis, maka geiser akan berhenti. Geiser banyak terdapat di Eslandia, Selandia Baru dan Taman nasional Yellowstone, USA. Di Indonesia juga ada sumber-sumber air yang memancarkan air panas ke permukaan bumi, misalnya di Cisolok dekat Pelabuhan Ratu (Jawa Barat) dan di Kuwu, Purwodadi (Jawa Tengah).
3. Travertin
Travertin adalah endapan kalsium karbonat (CaCo3) yang dihasilkan oleh mata air. Pada umumnya mata air travertin mengandung gamping. Contoh travertin di Indonesia terdapat di Pegunungan seribu Jawa Tengah dan Ciater Jawa Barat.
4. Sungai Bawah Tanah
Air hujan yang masuk ke dalam tanah melalui lubang-lubang dan mengalir di bawah permukaan tanah di daerah kapur (karst) di sebut sungai bawah tanah. Sungai-sungai ini mengalir dan bermuara di laut.

V. Sifat-Sifat Air Tanah
Air tanah secara umum mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan, khususnya dari segi bakteriologis, namun dari segi kimiawi air tanah mempunyai beberapa karakteristik tertentu tergantung pada lapisan kesadahan, kalsium, magnesium, sodium, bikarbonat, pH dan lain-lainnya.
1. Keuntungan:
a. Pada umumnya bebas dari bakteri pathogen.
b. Dapat dipakai tanpa pengolahan lebih lanjut.
c. Paling praktis dan ekonomis untuk mendapatkan dan membagikannya.
d. Lapisan tanah yang menampung air biasanya merupakan tempat pengumpulan air alami.
2. Kerugian:
a. Air tanah sering kali mengandung banyak mineral-mineral seperti Fe, Mn, Ca dll
b. Biasanya membutuhkan pemompaan untuk menariknya ke permukaan. (Wardhana,1995).

VI. Manfaat Air Tanah
Manfaat air tanah bagi kehidupan, antara lain:
1. Merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi,
2. Menyediakan kebutuhan air bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan,
3. Merupakan persediaan air bersih secara alami,
4. Untuk keperluan hidup manusia (minum, memasak dan mencuci),
5. Untuk keperluan industri (industri tekstil dan industri farmasi), dan
6. Untuk irigasi pada sektor pertanian.

VII. Kerusakan sumber air
Kerusakan sumber daya air tidak dapat dipisahkan dari kerusakan di sekitarnya seperti kerusakan lahan, vegetasi dan tekanan penduduk. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dalam mempengaruhi ketersediaan sumber air.
Kondisi tersebut diatas tentu saja perlu dicermati secara dini, agar tidak menimbulkan kerusakan air tanah di kawasan sekitarnya. Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan adalah:
1. Pertumbuhan industri yang pesat di suatu kawasan disertai dengan pertumbuhan pemukiman penduduk akan menimbulkan kecenderungan kenaikan permintaan air tanah.
2. Pemakaian air beragam sehingga berbeda dalam kepentingan, maksud serta cara memperoleh sumber air.
3. Perlu perubahan sikap sebagian besar masyarakat yang cenderung boros dalam pengggunaan air serta melalaikan unsur konservasi.

VIII. Pelestarian Air tanah
Untuk menjaga agar kelestarian air tanah tetap terjamin, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Konsep reduce (menghemat) yaitu penggunaan air tanah yang diatur sesuai kebutuahan. Untuk menyiram tanaman tidak mengunakan air tanah sebaiknya menggunakan air permuakan (sungai/danau/waduk).
2. Konsep reuse (menggunakan) yaitu menggunakan air tanah yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan serta penggunaan lahan dalam suatu daerah aliran sungai harus diperhitungkan dampak dan manfaatnya.
3. Konsep recovery (mefungsikan) yakni memfungsikan kembali tampungan-tampungan air dengan cara melestarikan keberadaan situ dan danau serta menjaga fungsi hutan agar tidak menimbulkan ketimpangan tata air.
4. Konsep recycle (mengelolah) adalah mengolah air limbah menjadi air bersih dengan menggunakan metode kimiawi sehingga layak digunakan lagi dan memperketat pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) khususnya terhadap air tanah.
5. Konsep recharge (mengisi) adalah konsep memasukkan air hujan ke dalam tanah dan ini dapat dilakukan dengan cara membuat sumu resapan atau lubang biopori.

8 Comments Add yours

  1. Haryono partotenojo berkata:

    Trm ksh infonya sangat jelas dan perlu…tanya dong sekali lagi..bgmn caranya agar sehat di konsumsi dlm waktu yg lama..

  2. caroline berkata:

    thanks,, tp ga ad materi yg di maksud,,,

  3. Juni amrida mahang berkata:

    Thanks
    yach infonya

  4. Meghawaty pahir berkata:

    Thanks

  5. jojo fania berkata:

    bagusssssssss………..

    1. jojo fania berkata:

      terima kasih, tapi kurang bagus

Tinggalkan komentar